Kuliah Umum Sekolah Pascasarjana UMRI Hadirkan Guru Besar Dari Thailand

Pekanbaru (umri.ac.id) – Dalam meningkatkan pengetahuan manajemen internasional Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar Kuliah Umum Internasional dengan menghadirkan pembicara tunggal Profesor Dr Sukree Langputeh dari Thailand. Kegiatan ini dilaksanakan diruang perkuliahan Sekolah Pascasarjana Umri Gedung Rektorat Umri, pada Rabu (19/9/2024) malam.

Dalam Kuliah Umum tersebut dihadiri Direktur Sekolah Pascasarjana Umri Dr H M Rasyad Zein MM, Ketua Program Studi Magister Manajemen Umri Dr Sulistyandari SE ME, Dosen Pascasarjana Umri, mahasiswa Pascasarjana Umri dan tampak juga hadir Dosen Pascasarjana dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau beserta mahasiswa Pascasarjananya sebagai peserta Kuliah Umum Internasional tersebut.

Direktur Sekolah Pascasarjana Umri Dr H M Rasyad Zein MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program Pascasarjana Umri memang memiliki kelas Internasional disetiap semesternya dalam upaya meningkatkan cakrawala.

“Kita buka cakrawala kita dengan membuka kuliah umum Internasional dan ini sudah masuk dalam kurikulum program Pascasarjan Umri” sebutnya

Beliau juga menyampaikan bagaimana kajian ekonomi itu dilihat melalui tiga sudut pandang mengenai kemandirian dalam manajemen. “Tiga sudut pandang kajian ekonomi salah satunya kemandirian, bagaimana Prof bisa mandiri mendirikan kampus membangun tanpa biaya sendiri itu belajarnya edupreneurship, kesuksesannya adalah human resource human capital,” ujar Rasyad Zein.

Prof Sukree Langputeh dalam materinya menyampaikan tentang thailand dan islam yang minoritas. “Di Thailand memang Islam minoriti tapi di Kota Bangkok ada 178 Masjid dan Islam tersebar diseluruh Thailand. Islam tidak hanya ada dibagian selatan saja,” katanya

Lebih jauh, Prof Sukree menyampaikan bahwa manajemen Internasional harus dikuasai untuk dapat berperan dan berbuat dalam dunia yang penuh dengan strategi.

“Analisis aat ini yaitu Asia Tenggara sebagai strategis geo-demografi dan sosial ekonomi politik dunia jadi kita harus memahami bagaimana manajemen antar negara. Maka strategi manejemen internasional itu meliputi tonggak sejarah masa depan cerdas kemitraan, strategi diri, strategi organisasi dan strategi jaringan,” ujar Prof. Sukree

Ia juga menyinggung tentang manajemen haji, dimana hal ini menjadi luar biasa dan negara minoritas muslim harus memiliki manajemen tersebut. “Harapan nya, ada tesis tentang manajemen haji, karna belum ada yang research dan juga manejemen lintas negara juga perlu dipelajari terutama manajemen halal di tempat minoritas muslim,” pungkasnya. (Bg Be).

Scroll to Top